Gorontalo
– Sebanyak ratusan siswa dari SMA Negeri
1 Tapa berunjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, Kamis, (20/10). Mereka menuntut kepala sekolah setempat
dipecat dari jabatannya.
Demo
yang digelar siswa ini dipicu kebijakan Kepala SMA Negeri 1 Tapa yang telah
mengeluarkan rekan mereka sesama siswa yakni Ajis Pasi, (16). Padahal, selama
ini, Ajis Pasi tidak pernah sedikit pun ada masalah di rumah.
Para
siswa ini dengan lantang menuding kepala sekolah melakukan tindakan
sewenang-wenang. Menurut mereka, motif dari kepala sekolah untuk mengeluarkan
Ajis mengandung motif pribadi. Yang mana Ajis sebelumnya tinggal di rumah
kepala sekolah.
Namun,
seiring dengan berjalanya waktu, rekan mereka itu ingi tinggal di rumah orang
tuanya karena orang tua sudah sakit-sakitan. “Ibu kepala sekolah mengambil
kebijakan tidak pantas diterima secara logika. Teman kami dikeluarkan dari
sekolah dengan sewenang-wenang,” jelasnya.
Itulah
yang mamancing aksi siswa kemarin, yang mana mereka menuntut bahwa teman mereka
di keluarkan dengan tidak ada sebab yang jelas dan tidak sesuai mekanisme.
Ratusan siswa itu memandang bahwa masalah di luar dibawa ke sekolah.
Selain
itu siswa juga menuntut beberapa tuntutan yang mana kepala sekolah yang bernama
Lili Djau itu, harus di keluarkan dari SMA Negeri 1 Tapa dengan beberapa
tuntutan yang di suarakan oleh semua siswa, pertama kesalahan kepala sekolah
kata mereka mencubit beberapa siswa, disaat sementara pelajaran berlangsung,
memfitnah siswa yang mana siswa di tuduh merusak pagar yang ada di sekolah dan
menghina siswa di depan teman-temanya.
Itulah
beberapa tuntutan yang di layangkan oleh siswa di depan kantor Dikpora Provinsi
Gorontalo. Aksi tersebut berlangsung selama 1 jam, yang mana siswa meminta
kepada Dikpora provinsi menerima semua keluhan mereka.
Terpisah,
Kepala SMA Negeri 1 Tapa Lili Djau yang dikonfirmasi Gorontalo Post mengatakan,
sebenarnya semua yang dilakukannya merupakan sebuah pengajaran bagi siswa.
“Saya tidak bermaksud apa-apa hanya bermaksud medidik,” katanya.
Komentar
Posting Komentar