PERILAKU NONVERBAL DALAM INTERAKSI SOSIAL
Oleh: Siti
Marsita Adjudju dan Bondan Ariyanto Sadewo
Dalam aktivitas sehari-hari, kita tidak terlepas
dengan yang namanya perilaku nonverbal dalam interaksi sosial. Apakah perilaku
nonverbal dan komunikasi nonverbal adalah dua hal yang sama? Artikel kali ini
akan membahas tentang perilaku nonverbal dan komunikasi nonverbal.
Wiener, Devoe, Rubinow, dan Geller tahun 1972
berpendapat bahwa kebanyakan penelitian di masa lalu menyamakan perilaku
nonverbal dengan komunikasi nonverbal. Perhatian utamanya ialah pada pihak
penerima atau receiver dan arti yang
diberikannya bagi perilaku nonverbal. Komunikasi nonverbal merupakan bagian
dari perilaku-perilaku nonverbal dan terjadi hanya apabila perilaku-perilaku
nonverbal dapat ditafsirkan dalam konteks sosial mengenai bahasa yang berlaku.[1]
Secara psikologis, perilaku-perilaku nonverbal
ditafsirkan sebagai ekspresi keadaan individu seperti emosi individu. Orang
merasa sedih yaitu sebagai emosi internal, oleh karena itu ia menangis, dan ia
merasa bahagia makanya ia tersenyum. Dalam komunikasi antarpribadi, para
komunikator menginterpretasikan masing-masing perilaku nonverbal pihak lain sebagai
“pesan-pesan” yang dikeluarkan atau disampaikan seseorang untuk memberitahukan
kepada pihak lain apa yang ia rasakan.[2]
Referensi:
[1]
Muhammad
Budyatna dan Leila Ganiem,Teori Komunikasi Antarpribadi,(Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,2011),hlm.119.
[2]
Muhammad
Budyatna dan Leila Ganiem,Teori Komunikasi Antarpribadi,(Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,2011),hlm.120.
Komentar
Posting Komentar